Denpasar, radarbalinews.com – pencak silat nahdhatul ulama (NU) – pagar nusa (PN) mengadakan acara hari lahir (harlah) ke – 39 dengan tema bertajuk “kokoh mengabdi dan kuat bertradisi” yang dilaksanakan di gedung granadha PWI lumintang denpasar – bali, Minggu 02/02/2025.
Kegiatan tersebut turut mengundang gubernur bali, kapolda bali, pangdam IX/udy, walikota, pengurus wilayah nahdhatul ulama (PWNU), pengurus cabang nahdhatul ulama (PCNU), camat denpasar utara, kapolsek denpasar utara, tokoh tokoh muslim denpasar dan lain lain. Juga tampak hadir di acara tersebut Kapolsek denpasar utara, gus hasan rahmat syah pengasuh pondok pesantren nazar insan mulia dan lain lain.
Rangkaian acara harlah ini cukup beragam, dimulai dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, menyanyikan lagu Indonesia raya, pertunjukan seni atraksi beladiri pencak silat, pancak dor, dan di tutup dengan doa bersama.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
“Kami berkomitmen Istiqomah mengawal, mengabdi, untuk negara kesatuan republik indonesia (NKRI), umat, terutama untuk NU, dan untuk harapan kami semoga PN semakin tumbuh berkembang lebih baik lagi dari sebelumnya, lebih baik dalam menjalin hubungan dengan sesama perguruan pencak silat lain yang ada di bali dan lebih bermanfaat untuk kepentingan umat dan masyarakat” imbuh ust Asy’ari muslih S.H.I selaku ketua pimpinan wilayah pencak silat NU pagar nusa provinsi bali kepada rekan media.
Terpantau juga dalam acara tersebut tampak ratusan masyarakat yang hadir mulai dari jembrana, klungkung, buleleng, tabanan, badung, denpasar, dan lain lain. Mereka tampak bahagia dan antusias menghadiri acara ini, sempat awak media mewawancarai salah seorang masyarakat yang hadir dari jembrana mengatakan bahwa “saya datang dari jembrana cuma mau menyaksikan acara harlah ini dan sekalian jalan jalan ke denpasar sambil tersenyum pengunjung tersebut” ujarnya
Harlah pagar nusa ke – 39 ini tidak hanya sekedar menjadi ajang silahturahmi bagi para pesilat se bali dan masyarakat yang hadir, tetapi juga menjadi bukti nyata kerukunan di pulau bali ini, kehadiran para tokoh dan masyarakat dari berbagai latar belakang yang berbeda beda menunjukan nilai toleransi dan persaudaraan yang baik.
Sapta patriot