Perusakan Rumah Ibadah di Padang: Ancaman Terhadap Harmoni Sosial dan Toleransi Beragama

- Redaksi

Sabtu, 2 Agustus 2025 - 06:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh: AYS Prayogie

INDONESIA kembali dikejutkan oleh sebuah peristiwa yang mengguncang ketenteraman beragama. Pada Minggu petang, 27 Juli 2025, sebuah insiden kekerasan terjadi di rumah ibadah yang digunakan oleh Jemaat Gereja Kristen Setia Indonesia (GKSI) di Padang, Sumatera Barat. Insiden ini bukan sekadar gangguan fisik terhadap fasilitas ibadah, tetapi juga menjadi simbol nyata ancaman terhadap kehidupan beragama yang damai dan toleran di tanah air.

PERISTIWA tersebut terjadi di RT 03 RW 09, Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah. Sejumlah massa yang diperkirakan berjumlah puluhan orang mendatangi rumah ibadah itu dengan membawa balok kayu dan langsung menginterupsi ibadah yang tengah berlangsung. Dalam sekejap, suasana yang seharusnya khusyuk dan penuh doa berubah menjadi kekacauan. Jemaat yang terdiri dari orang dewasa dan anak-anak, terkejut dan panik melihat serangan mendadak ini. Anak-anak pun menangis histeris, sementara para jemaat dewasa berlarian mencari keselamatan.

ADVERTISEMENT

Ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Massa yang agresif tersebut tidak hanya menghancurkan kursi dan kaca rumah ibadah, tetapi juga menciptakan atmosfer ketakutan yang menimpa seluruh jemaat. Rekaman video yang beredar luas di media sosial menunjukkan betapa brutalnya aksi ini. Perusakan fasilitas ibadah ini jelas-jelas merupakan tindakan kriminal yang mencederai nilai-nilai dasar Pancasila dan konstitusionalitas Indonesia.

INSIDEN ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Selama beberapa tahun terakhir, intoleransi beragama mulai mencuat dan merusak kerukunan antar umat beragama di berbagai daerah. Apa yang terjadi di Padang ini adalah gambaran dari potensi ancaman yang mengintai di berbagai sudut Indonesia, tempat di mana seharusnya keberagaman dan toleransi menjadi kekuatan utama dalam kehidupan bersama.

Tindakan kekerasan yang terjadi di Padang adalah bentuk serangan terhadap prinsip dasar kehidupan berbangsa dan bernegara. Sebagai bangsa yang berlandaskan Pancasila, Indonesia seharusnya menjadi contoh bagi dunia dalam hal penghargaan terhadap kebebasan beragama. Namun, kejadian ini menunjukkan bahwa masih ada segelintir individu yang memilih untuk hidup dalam kebencian dan ketidakpahaman terhadap sesama.

PERUSAKAN terhadap rumah ibadah ini tidak hanya melanggar hukum, tetapi juga menghancurkan nilai-nilai luhur yang seharusnya menjadi pegangan bersama dalam kehidupan berbangsa. Oleh karena itu, penulis dengan tegas mendesak agar pelaku-pelaku kekerasan ini dihukum dengan seberat-beratnya. Hukum yang adil harus ditegakkan, dan pelaku harus diberikan sanksi yang memberikan efek jera, sehingga tidak ada ruang lagi bagi tindakan intoleransi dan kekerasan semacam ini untuk berkembang.

SELAIN itu, kami juga menghimbau kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya masyarakat Sumatera Barat, untuk tetap konsisten menjalankan dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Toleransi, saling menghargai, dan hidup berdampingan secara damai merupakan landasan utama yang harus terus dijaga.

Pemerintah juga harus lebih proaktif dalam menangani masalah intoleransi yang semakin meresahkan. Pendidikan tentang keberagaman dan toleransi harus ditanamkan sejak dini. Pemerintah harus menjamin bahwa setiap individu dapat menjalankan ibadah sesuai keyakinannya tanpa merasa terancam, dan harus bertindak tegas terhadap segala bentuk kekerasan yang berakar pada intoleransi.

PERUSAKAN yang terjadi di Padang adalah pengingat bahwa kita sebagai bangsa masih harus berjuang untuk menjaga harmoni sosial yang selama ini kita nikmati. Indonesia adalah negara dengan keberagaman yang luar biasa, namun keberagaman ini justru sering kali menjadi sumber ketegangan dan perpecahan jika tidak dijaga dengan baik.

Kita tidak boleh membiarkan peristiwa seperti ini menjadi hal yang biasa, atau bahkan dibiarkan begitu saja. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melawan intoleransi dan menjaga kedamaian. Jika kita tidak tegas sekarang, ancaman terhadap keutuhan dan keharmonisan hidup berbangsa dan bernegara akan semakin besar.

Cijantung, Rabu, 30 Juli 2025

Penulis adalah Wartawan Senior Media Syber | CEO HI-NETWORK | Pemimpin Redaksi portal berita Hitvberita.com | Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Media Independen Online (MIO) Indonesia

 

Red : MIO Bali

Berita Terkait

Hormati Putusan MK, Polri Tarik Pati dari Masa Orientasi Alih Jabatan di Kementerian
Karo SDM Polda Bali Pimpin Penandatanganan Pakta Integritas Calon Bintara Brimob Polri 2026
Hari Raya Umanis Galungan, Polsek Kintamani Perketat Pengamanan di Obyek Wisata
Polda Bali Ajak Masyarakat Dukung Operasi Zebra Agung 2025 untuk Tingkatkan Keselamatan Jalan Raya
Aliansi Merah Putih Bergerak Bali Nyatakan Penolakan Terhadap Rencana Aksi AMP Menjelang 1 Desember
Akhir Era KRL Jepang: Peron Stasiun Kota Dipenuhi Nostalgia dan Cerita Penumpang
Menuju Sekolah Masa Depan: Muhammadiyah Gencarkan Kurikulum PM, Koding, AI, dan Karakter di DKI Jakarta
Gunung Semeru Meletus, Abu Vulkanik Membumbung 2.000 Meter
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 21 November 2025 - 06:28 WIB

Hormati Putusan MK, Polri Tarik Pati dari Masa Orientasi Alih Jabatan di Kementerian

Jumat, 21 November 2025 - 06:26 WIB

Karo SDM Polda Bali Pimpin Penandatanganan Pakta Integritas Calon Bintara Brimob Polri 2026

Jumat, 21 November 2025 - 06:22 WIB

Hari Raya Umanis Galungan, Polsek Kintamani Perketat Pengamanan di Obyek Wisata

Jumat, 21 November 2025 - 06:17 WIB

Polda Bali Ajak Masyarakat Dukung Operasi Zebra Agung 2025 untuk Tingkatkan Keselamatan Jalan Raya

Kamis, 20 November 2025 - 09:23 WIB

Aliansi Merah Putih Bergerak Bali Nyatakan Penolakan Terhadap Rencana Aksi AMP Menjelang 1 Desember

Kamis, 20 November 2025 - 04:48 WIB

Akhir Era KRL Jepang: Peron Stasiun Kota Dipenuhi Nostalgia dan Cerita Penumpang

Kamis, 20 November 2025 - 04:43 WIB

Menuju Sekolah Masa Depan: Muhammadiyah Gencarkan Kurikulum PM, Koding, AI, dan Karakter di DKI Jakarta

Kamis, 20 November 2025 - 04:02 WIB

Gunung Semeru Meletus, Abu Vulkanik Membumbung 2.000 Meter

Berita Terbaru