- Redaksi

Kamis, 5 Desember 2024 - 09:31 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 

Jakarta – 5 -12-2024

 

ADVERTISEMENT

Ads

SCROLL TO RESUME CONTENT

Perjalanan panjang kebaya sebagai Warisan Budaya Tak Benda akhirnya mencapai puncaknya setelah resmi mendapatkan legitimasi dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Pencapaian ini menjadi kebanggaan besar bagi bangsa Indonesia sekaligus menegaskan pentingnya pelestarian budaya nasional.

“Terima kasih kepada semua pihak yang sudah terlibat dalam memperjuangkan kebaya ke UNESCO. Banyak sekali organisasi perempuan dan komunitas kebaya yang terlibat langsung dalam agenda besar ini, termasuk pemerintah melalui kementerian terkait dan lembaga teknis yang selalu mendampingi kami,” ungkap Ketua Timnas Kebaya, Lana T. Koentjoro.

Dalam momentum penuh kebanggaan ini, Timnas Kebaya juga baru saja meluncurkan buku berjudul “Kebaya: Keanggunan yang Diwariskan” karya Miranti Serad dan Emi Wiranto. Buku ini menjadi pengingat akan pentingnya kebaya sebagai simbol warisan budaya yang tidak hanya indah secara estetika, tetapi juga kaya akan nilai sejarah dan makna filosofis. Peluncuran buku ini diharapkan dapat menginspirasi lebih banyak generasi muda untuk mencintai dan melestarikan kebaya.

Perjuangan pengakuan kebaya dimulai pada tahun 2022, ketika Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan surat rekomendasi kepada Tim Nasional Kebaya (Timnas Kebaya) sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap inisiatif komunitas berkebaya. Gerakan ini bertujuan untuk memperjuangkan kebaya agar diakui secara internasional.

Timnas Kebaya aktif menggelar berbagai kegiatan di dalam dan luar negeri, seperti Parade Kebaya Nusantara yang melibatkan diaspora, Car Free Day Berkebaya, Fashion Show Kebaya, serta Talk Show yang menggali sejarah dan makna kebaya. Selain itu, inisiatif ini turut mendorong penetapan Hari Kebaya Nasional guna melestarikan kebaya di kalangan generasi muda dan mendapatkan pengakuan dunia.

Melalui Keputusan Presiden Nomor 19 Tahun 2023, Presiden Joko Widodo menetapkan tanggal 24 Juli sebagai Hari Kebaya Nasional. Untuk pertama kalinya, Hari Kebaya Nasional dirayakan melalui Parade Kebaya Nusantara di Car Free Day Jakarta dan tujuh kota lainnya di Indonesia. Acara puncaknya berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, dan dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana sebagai bentuk dukungan penuh terhadap pengakuan kebaya sebagai warisan budaya dunia.

Puncak perjuangan ini tercapai dalam Sidang ke-19 Intergovernmental Committee on Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO yang berlangsung di Asuncion, Paraguay, pada tanggal 4 Desember 2024. Dalam sidang tersebut, kebaya resmi ditetapkan sebagai bagian dari Daftar Representatif Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.

“Kami sangat bersyukur perjuangan bangsa Indonesia akhirnya membuahkan hasil. Usulan dari Indonesia diterima UNESCO sebagai warisan budaya dunia. Hal ini menjadi kebanggaan sekaligus tantangan untuk terus melestarikan kebaya di generasi muda,” ujar Lana.

Ia juga menambahkan bahwa pengajuan kebaya dilakukan bersama dengan Brunei Darussalam, Malaysia, Singapura, dan Thailand, menegaskan kebaya sebagai simbol warisan budaya kawasan Asia Tenggara.

Pengakuan ini tidak hanya membawa kebanggaan budaya tetapi juga memberikan dampak positif secara ekonomi. Dengan meningkatnya permintaan, para pengrajin kebaya, khususnya perempuan, mendapatkan peluang untuk meningkatkan pendapatan sekaligus memperkuat posisi mereka dalam masyarakat.
“Kebaya kini menjadi bagian dari ekosistem ekonomi yang berkelanjutan. Pengakuan ini menciptakan peluang kerja baru dan memperluas akses pasar bagi komunitas pengrajin kebaya,” ujar Lana.

Ke depan, Lana menekankan pentingnya meningkatkan kesadaran generasi muda untuk mencintai dan melestarikan kebaya. “Momentum ini harus dimanfaatkan untuk menjadikan kebaya tidak hanya sebagai identitas budaya, tetapi juga sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari. Kebaya adalah simbol keindahan, kebanggaan, dan keberlanjutan budaya kita,” tutupnya.

Pengakuan UNESCO ini menjadi bukti nyata pentingnya kolaborasi antara pemerintah, komunitas budaya, dan masyarakat dalam melestarikan warisan leluhur. Kebaya kini tidak hanya menjadi ikon budaya Indonesia tetapi juga simbol pemberdayaan ekonomi dan identitas bangsa yang semakin dikenal di dunia internasional.

 

Red : Bram.s

Berita Terkait

Hormati Putusan MK, Polri Tarik Pati dari Masa Orientasi Alih Jabatan di Kementerian
Karo SDM Polda Bali Pimpin Penandatanganan Pakta Integritas Calon Bintara Brimob Polri 2026
Hari Raya Umanis Galungan, Polsek Kintamani Perketat Pengamanan di Obyek Wisata
Polda Bali Ajak Masyarakat Dukung Operasi Zebra Agung 2025 untuk Tingkatkan Keselamatan Jalan Raya
Aliansi Merah Putih Bergerak Bali Nyatakan Penolakan Terhadap Rencana Aksi AMP Menjelang 1 Desember
Akhir Era KRL Jepang: Peron Stasiun Kota Dipenuhi Nostalgia dan Cerita Penumpang
Menuju Sekolah Masa Depan: Muhammadiyah Gencarkan Kurikulum PM, Koding, AI, dan Karakter di DKI Jakarta
Gunung Semeru Meletus, Abu Vulkanik Membumbung 2.000 Meter
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 21 November 2025 - 06:28 WIB

Hormati Putusan MK, Polri Tarik Pati dari Masa Orientasi Alih Jabatan di Kementerian

Jumat, 21 November 2025 - 06:26 WIB

Karo SDM Polda Bali Pimpin Penandatanganan Pakta Integritas Calon Bintara Brimob Polri 2026

Jumat, 21 November 2025 - 06:22 WIB

Hari Raya Umanis Galungan, Polsek Kintamani Perketat Pengamanan di Obyek Wisata

Jumat, 21 November 2025 - 06:17 WIB

Polda Bali Ajak Masyarakat Dukung Operasi Zebra Agung 2025 untuk Tingkatkan Keselamatan Jalan Raya

Kamis, 20 November 2025 - 09:23 WIB

Aliansi Merah Putih Bergerak Bali Nyatakan Penolakan Terhadap Rencana Aksi AMP Menjelang 1 Desember

Kamis, 20 November 2025 - 04:48 WIB

Akhir Era KRL Jepang: Peron Stasiun Kota Dipenuhi Nostalgia dan Cerita Penumpang

Kamis, 20 November 2025 - 04:43 WIB

Menuju Sekolah Masa Depan: Muhammadiyah Gencarkan Kurikulum PM, Koding, AI, dan Karakter di DKI Jakarta

Kamis, 20 November 2025 - 04:02 WIB

Gunung Semeru Meletus, Abu Vulkanik Membumbung 2.000 Meter

Berita Terbaru